Cara Memilih Bahan Tahan Korosi

Tindakan Pengendalian Mutu

Hampir setiap logam terkorosi dalam kondisi tertentu. Apabila atom-atom logam teroksidasi oleh fluida maka akan terjadi korosi yang mengakibatkan hilangnya material pada permukaan logam. Ini mengurangi ketebalan komponen sepertiferruledan membuatnya lebih rentan terhadap kegagalan mekanis. Berbagai jenis korosi dapat terjadi, dan setiap jenis korosi menimbulkan ancaman, jadi penting untuk mengevaluasi material terbaik untuk aplikasi Anda.

Meskipun komposisi kimia suatu bahan dapat mempengaruhi ketahanan terhadap korosi, salah satu faktor terpenting untuk mengurangi kegagalan yang disebabkan oleh cacat bahan adalah kualitas bahan yang digunakan secara keseluruhan. Dari kualifikasi batangan hingga pemeriksaan akhir komponen, kualitas harus menjadi bagian integral dari setiap tautan.

Pengendalian dan Inspeksi Proses Material

Cara terbaik untuk mencegah masalah adalah dengan menemukannya sebelum terjadi. Salah satu caranya adalah dengan memastikan bahwa pemasok mengambil tindakan pengendalian kualitas yang ketat untuk mencegah korosi. Yaitu dimulai dari pengendalian proses dan pemeriksaan bar stock. Hal ini dapat diperiksa dengan berbagai cara, mulai dari memastikan secara visual bahwa material bebas dari cacat permukaan hingga melakukan pengujian khusus untuk mendeteksi sensitivitas material terhadap korosi.

Cara lain yang dapat dilakukan pemasok untuk membantu Anda memverifikasi kesesuaian suatu bahan adalah dengan memeriksa kandungan unsur tertentu dalam komposisi bahan tersebut. Untuk ketahanan terhadap korosi, kekuatan, kemampuan las dan keuletan, titik awalnya adalah mengoptimalkan komposisi kimia paduan. Misalnya, kandungan nikel (Ni) dan kromium (CR) pada baja tahan karat 316 lebih tinggi dari persyaratan minimum yang ditentukan dalam spesifikasi standar ASTM Internasional (ASTM), sehingga material tersebut memiliki ketahanan korosi yang lebih baik.

Dalam Proses Produksi

Idealnya, pemasok harus memeriksa komponen pada setiap langkah proses produksi. Langkah pertama adalah memverifikasi bahwa instruksi produksi yang benar telah diikuti. Setelah pembuatan komponen, percobaan lebih lanjut harus memastikan bahwa komponen tersebut telah dibuat dengan benar dan tidak ada cacat visual atau cacat lain yang dapat menghambat kinerja. Pengujian tambahan harus memastikan bahwa komponen beroperasi sesuai harapan dan tersegel dengan baik.


Waktu posting: 22 Februari-2022